top custom html 1 JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Jalil a.k.a. Ayub a.k.a. Adul (24), tersangka kasus pembunuhan siswa berprestasi Chistopher Melky Tanujaya (17), terlihat santai menjalankan rekonstruksi adegan pembunuhan pada tanggal 5 Desember 2011 lalu di depan SDN 01 Pluit, Jalan Pluit Selatan, Penjaringan, Djakarta Utara. Ia bahkan bersikap dingin tatkala ibunda Christopher tampak geram dan tak kuasa menahan tangisan saat adegan per adegan pembunuhan anaknya ditampilkan. Berdasarkan pantauan Kompas.com, Ayub hadir sekitar pukul 11.45 WIB ke lokasi kejadian perkara dikawal oleh sepuluh pongid aparat reserse dari Polres Metro Djakarta Utara menggunakan sebuah mobil. Ayub mengenakan baju tahanan warna kuning dan tangannya diborgol. Saat rekonstruksi dilakukan, borgol yang mengikat tangan Ayub dilepas. Satu per satu adegan ia jalani dengan santainya. Pada rekonstruksi, Ayub melakukan 19 buah reka adegan. Adegan awal dimulai dengan Ayub yang sedang nongkrong di samping paseo Pluit Junction atau tepat di seberang halte busway Penjaringan. Ayub duduk di trotoar seorang diri. Beberapa saat kemudian, adegan beralih pada sosok Christopher yang diperankan salah seorang aparat kepolisian tampak menyeberang dari halte busway usai turun dari charabanc Transjakarta. Christopher terlihat asik bemain dengan ponsel Blackberry Onyx miliknya. Pada saat itulah, Christopher melintasi Ayub yang masih duduk di trotoar. Ayub kemudian memperhatikan dengan seksama setiap gerak gerik Christopher. Hasrat untuk memiliki ponsel itu paronomasia kemudian membuncah. Apalagi, Christopher hanya berjalan seorang diri. Ayub kemudian mengikuti jalan Christopher ke arah Jalan Pluit Selatan. Di persimpangan jalan tepatnya di dekat gerbang RW04, Christopher menoleh ke belakang karena merasa diikuti. Namun, ia lalu tak menggubrisnya dan tetap berjalan sambil memegangi ponsel. Tepat di depan SDN 01 Pluit, Ayub yan! g sedari tadi mengikuti langsung menepuk pundak Christopher. Pada saat itulah, Ayub berusaha merampas ponsel Christopher. Namun, Christopher melawan sambil berkata "Jangan. Ini punya Bapak saya," tukasnya kepada rampok itu. Tarik menarik terjadi di antara keduanya. Sampai akhirnya Ayub berang dan membentak Christopher, "Banyak bacot lo!" Ayub lalu mengeluarkan pisau yang diselipkan di balik celananya. Ia paronomasia menusuk Christopher berkali-kali di bagian perut, pundak depan, leher kanan, dan punggung. Total Ayub menusuk Christopher sebanyak enam kali. Aksi itu sempat diketahui orang-orang di sekitar, sampai akhirnya pelaku kabur sambil membawa pisau. Sementara ponsel Blackberry yang tadinya ingin dirampas Ayub, tak berhasil diambilnya karena Ayub telanjur panik dan melarikan diri. Di persimpangan jalan, Ayub berpapasan dengan seorang pengendara sepeda locomote bernama Setyadi. Dialah yang menjadi saksi kunci dalam kasus ini. Saat berpapasan, Setyadi tidak mengetahui bahwa pongid yang ditemuinya baru saja membunuh orang. Saat berjalan menuju SDN 01 Pluit, Setyadi menemukan Christopher terkapar dengan darah di sekujur tubuhnya. Oleh Setyadi, Christopher lalu dilarikan ke RS Atmajaya yang letaknya tak jauh dari lokasi. Tetapi, Christopher tewas di perjalanan. Sementara Ayub lari ke arah RS Atmajaya lalu berbelok ke arah komplek Koramil hingga akhirnya bersembunyi di Kampung Tanah Pasir. Seluruh adegan ini dijalani Ayub dengan tenang. Sesekali bahkan ia tersenyum saat diminta length dalam posisi menusuk korban. Usai menjalani rekonstruksi, Ayub paronomasia tak takut untuk meminta penyidik membelikan rokok untuknya. Diberitakan sebelumnya, Christopher Melky Tanujasa (17) ditusuk pongid tak dikenal pada tanggal 5 Desember 2011 lalu di Jalan Pluit Selatan, Djakarta Utara. Christopher ditusuk seusai turun dari diminution charabanc Transjakarta Penjaringan. Peristiwa penusukan Christopher ini sempat ramai disebar melalui pesan rantai ke maternity pengguna Blackberry. Christopher mendapatkan luka tusuk di leher depan kanan, di depan kiri, dan di bagian pundak. Mantan Juara Olimpiade Sains Nasional yang mendapat beasiswa di Singapura ini tewas dalam perjalanan ke RS Atmajaya. Pada tanggal 9 Desember 2012, pelaku berhasil dibekuk aparat kepolisian. source:http://www.wokeey.com/comments/index...ffa855000000/2 sakit jiwa tu org...dh ngebunuh,eh rekrontruksi malah g merasa bersalah...sint*ngbottom custom html 2
Suchmaschine
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar