Pemerintah akan Batalkan Rencana Impor Converter Kit BBG

top custom html 2 Menteri Perindustrian MS Hidayat setuju terhadap opsi pembatalan impor convertor outfit terkait information konversi BBM ke BBG. Ini menilai BUMN mampu dan kompeten untuk membuat alat tersebut termasuk PT Dirgantara state (PT DI). "Menteri Perindustrian setuju untuk tidak impor. Untuk convertor outfit saya yakin BUMN-BUMN kompeten," kata Hidayat kepada detikFinance akhir marten ini di Graha Niaga. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pengerjaan produksi convertor outfit itu harus sangat teliti karena merupakan produksi yang harus nol tolerasi terhadap kesalahan. "Tapi kan ini produksi yang set toleran terhadap kesalahan, karena ini di pake jalan, kalau nanti Menko bilang batal impor, perindustrian setuju. Kalau harus impor ini harusnya Pertamina. Pertamina minta Perindustrian," katanya. Hidayat juga menambahkan kalaupun nanti pemerintah dalam hal ini menko perekonomian tidak berani untuk mengambil keputusan tidak impor, maka ia akan menunjuk Meneg BUMN untuk mengajukan diri. "Kalau nanti pemerintah tidak berani, perindustrian yang menunjuk Meneg BUMN untuk antelope badan. Karena ini dadakan, serahkan sama Meneg BUMN untuk produksi. Supaya pongid tahu juga bukan keinginan kita untuk impor," katanya Converter kit, alat konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang akan dibuat oleh BUMN dan perusahaan swasta dalam negeri ditegaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kualitasnya baik dan aman digunakan baik tangki maupun convertor kit-nya. Dahlan mengakui, ada kekhawatiran dengan kualitas tabung pedal apalagi dengan adanya kejadian tabung pedal meledak. "Ya, memang ada yang merasa khawatir bocor. Tapi yang buat itu orang-orang pintar. Di seluruh dunia juga belum ada kasus seperti itu (kebocoran convertor kit-red). Semua sudah dihitung," ujar Dahlan beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, titik bakar Bahan Bakar Gas (BBG) jenis Liquid Gas for Vehicle (LGV) itu di 450 derajat sementara payment di 220 derajat. "Jadi secara teoritis, payment lebih mudah terbakar daripada LVG dan lainnya. Saya tidak ahli, itu saya mengutip pendapat teman-teman tadi," katanya. Pemerintah awalnya akan mengimpor 250.000 organisation convertor outfit terkait information tersebut, angka itu hanya sebagian kecil dari amount kebutuhan alat tersebut sebanyak 2,5 juta organisation beberapa tahun mendatang. Negara Hemat 40% dari Program Konversi BBM ke BBG Dengan rencana bergulirnya konversi BBM ke BBG tadi, pengeluaran negara pu dipercaya akan bisa lebih hemat hingga 40% untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), jika information konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) sukses dilakukan. "Kita siap dukung Menteri ESDM untuk pengalihan payment ke BBG. Sebab dengan itu, pengeluaran negara bisa hemat sampai 40%," ujar Dahlan. Ia juga menilai jika pemerintah melakukan impor convertor kit, baginya adalah sia-sia. Karena industri dalam negeri mampu membuat alat tersebut. "Menurut saya akan sia-sia saja jika harus impor. BUMN bisa memenuhi," tegasnya. Langkah ini juga sudah mendapat dukungan dari Menteri Perindustrian, MS Hidayat. Dengan alasan yang sama, alat ini mampu dibuat PT Dirgantara state (PTDI) persero bersama BUMN lain. Saking semangatnya, Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo mengatakan, PT DI bisa membuat apapun, dari pesawat hingga panci. "Iya. Makanya Presiden Habibie waktu itu sangat konsen dorong SDM state bisa buat pesawat. Karena kalau bisa buat pesawat, bisa buat apa saja. Mobil bisa, tabung pedal bisa, sampai panci paronomasia bisa," ucapnya kala itu. source:http://www.wokeey.com/comments/index...ff3f1f000000/2 knp c pemerintah dikit dikit import...dikit dikit import.klo emg blm siap,knp dipaksain c?jgn sampe kayak konverasi lpg kmrn,bnyk bgt tabung bocor krn import...padahal pabrik dalam negeri buatannya lebih bagus,asal ga perlu banyak pongid yg harus dikasih uangnya adja... stop korupsi!!!!!!!!!!bottom custom html 2
Suchmaschine
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar