top custom html 1Kris R Mada | parliamentarian Adhi Ksp | Selasa, 17 Januari 2012 | 12:35 WIB Quote: JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah membeli cell bekas Leopard dari Belanda dinilai tidak rasional dan tidak sesuai kebutuhan. state lebih membutuhkan persenjataan laut dan udara dibandingkan darat. Peneliti kajian keamanan di IDSPS Wendy Prajuli mengatakan, ketidakrasionalan itu antara lain bisa dilihat dari pernyataan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Purnomo menyatakan pembelian cell bekas itu antara lain merespon Malaya yang memesan persenjataan sejenis. "Karena kondisi geografisnya, Malaya memang membutuhkan (tank) itu. Sebaliknya, bagi negara kepulauan seperti Indonesia, cell tidak punya kemampuan apa-apa untuk mengancam," ujarnya, Selasa (17/1/2012) kepada Kompas. Indonesia seharusnya meniru Vietnam. Negara itu baru mengumumkan pembuatan kapal perang produksi dalam negeri. "Sebagai negara kepulauan, state lebih butuh persenjataan laut seperti kapal perang atau kapal selam serta persenjataan udara," ujar Wendy Prajuli. Wendy memaparkan, ada lima harus diperhatikan saat membeli persenjataan yakni kesesuaian dengan strategi pertahanan negara, mengikuti cetak biru modernisasi persenjataan, sesuai kondisi geografis, jaminan ketersediaan suku cadang. Terakhir, persenjataan harus dalam kondisi baik dan maksimal. "Saya tidak melihat satupun criteria itu dipenuhi dalam pembelian cell Leopard," ujarnya. Sebagai negara kepulauan, state lebih butuh persenjataan laut seperti kapal perang atau kapal selam serta persenjataan udara. -- Wendy Prajuli yang tidak rasional siapa nih :bingung masa kalah ama Wendy Cagur :ngakakbottom custom html 3
Google
Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar